Thursday, January 25, 2024

Aku Cinta Tim Nasional Sepakbola Indonesia

Awal tahun 2024 ini para pecinta sepakbola, khususnya Tim Nasional (TimNas) Indonesia sedang di suguhkan pertandingan rutin dari TimNas kita yang setelah sekian lama kembali lagi berlaga di Piala Asia. Pertandingan TimNas tuh sangat di tunggu-tunggu apalagi dengan proses dan progress yang saat ini di alami TimNas kita.

TimNas kita datang ke Piala Asia dengan status perserta Piala Asia berpringkat FIFA paling rendah (saat undian dilakukan) saat turnamen ini berjalan Indonesia sudah naik peringkat, jadi nomor 2 terendah peringkat FIFA nya dari seluruh peserta. Hanya naik 1 peringkat saja di Asia. Namun jika kita lihat permainan TimNas kita, percayalah itu bukan permainan team berperingkat terendah di Piala Asia. TimNas kita main dengan keberanian, sekalipun masih ada gugup-gugup sedikit juga.

Oh ya berdasarkan peringkat FIFA periode Desember 2023, peringkat FIFA TimNas kita adalah 149. Hebatnya di Piala Asia ini, Meskipun kalah 1 - 3 dari Irak tapi TimNas kita bisa menyulitkan Irak. Secara Permainan lawan Irak ga kalah-kalah banget, gol pertama Irak ada andil besar kesalahan personal pemain belakang kita, gol kedua cukup kontroversial karena ada kejadian offside yang tidak di anggap, gol ketiga Irak buat saya itu karena kekuatan personal dari penyerang Irak aja si, level fisiknya lebih kuat dari bek kita. Namun sekali lagi, TimNas kita di pertandingan itu mainnya ga buruk-buruk amat, bahkan gol yang kita cetak berawal dari serangan rapih hasil umpan kaki ke kaki.

Pertandingan kedua lawan Vietnam (peringkat FIFA 94), rekan sesama ASEAN yang sudah melesat jauh level sepakbola nya dapat kita kalahkan. Tampil spartan di babak pertama dan menghasilkan 1 gol untuk kemudian tampil disiplin bertahan di babak kedua dan mengamankan kemenangan 1 - 0. TimNas senior kita sudah lama tidak bisa mengalahkan Vietnam dan akhirnya di tahun ini kita bisa kembali mengalahkan Vietnam. Kemenangan atas Vietnam ini semakin membangkitkan asa bahwa Sepakbola kita saat ini sudah ada dalam jalur yang baik dan kita semakin menipiskan jarak kualitas dengan team-team di Asia.

Pertandingan ketiga lawan Jepang (peringkat FIFA 17), ya ini pertandingan peringat 17 lawan 149. Jarak yang terpisah di atas kertas bak bumi dan langit. Jika semata lihat peringkat FIFA mungkin orang awam akan berpikir kita akan di bantai habis oleh Jepang, ternyata tidak saudara-saudara. Kita hanya kalah 1 - 3 dan sepanjang pertandingan Jepang hanya bisa menembak ke arah gawang kita sebanyak 12 kali dengan 3 di antaranya yang mengarah ke gawang, serta dari 1 tendangan ke arah gawang itupun adalah tendangan penalti. Jadi dari semua proses serangan yang Jepang lakukan ke pertahanan kita, meraka cuma bisa menembak 2 kali saja ke arah gawang kita dan 1 menjadi gol. Kenapa hanya 1, karena 1 gol lagi adalah gol bunuh diri. Di pertandingan melawan Jepang memang kualitas kita terlihat jauh sekali bedanya, tapi dengan perbedaan kualitas tersebut tim kita bermain dengan cukup baik terutama dalam bertahan. Terlihat dari susahnya Jepang menghasilkan peluang bersih di sepanjang pertandingan. 1 lagi, hampir semua pemain Jepang kemaren bermain di liga Eropa dan banyak yang merupakan pemain inti di liga top eropa. Berbanding jauh dengan pemain kita yang sekalipun banyak yang main di Eropa (terutama pemain keturunan) namun hanya 1 yang merupakan pemain inti di liga Eropa (liga Belgia) selebihnya ada pemain cadangan, ada juga pemain back up (masih main di team Junior namun tersedia juga untuk team senior).

Secara keseluruhan, dari 3 pertandingan di Piala Asia 2024 ini, bolehlah kita menaruh harapan akan perbaikan kualitas TimNas kita. TimNas yang naik level dan siap lebih bersaing di Asia untuk kemudian lebih bersaing dengan team-team dunia.

Wednesday, January 17, 2024

Parenting -- tentang menjadi orang tua

 Hai orang tua..

Sudahkah kamu belajar tentang menjadi orang tua?

Tulisan ini ada atas kegelisahan saya karena sepertinya pembahasan tentang parenting lebih banyak melibatkan Ibu. Content creator ataupun influencer parenting pun kebanyakan adalah sosok Ibu dan lebih banyak melibatkan sosok Ibu. Padahal menjadi orang tua adalah tanggung jawab Ayah dan Ibu, jadi bukan hanya Ibu saja yang harus belajar tentang menjadi orang tua tapi para Ayah pun seharusnya belajar tentang menjadi orang tua.

Sungguh baik untuk anak jika memiliki Ibu yang mau belajar parenting. Namun akan sangat amat baik bagi anak jika Ayahnya pun belajar tentang parenting. Ayah pun perlu untuk belajar parenting, karena Ayah ada bukan hanya untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga (secara materi). Sosok Ayah yang bisa menjadi orang tua, sangat penting untuk anak-anaknya. Sosok Ayah yang bisa menjadi idola, bisa menjadi role model bagi tumbuh kembang anak-anaknya.

Jika Ibu dan Ayah adalah sayap burung, apa jadinya jika burung hanya punya 1 sayap yang berfungsi? tentunya burung itu tidak bisa terbang tinggi sesuai potensinya. Ayah perlu juga belajar parenting, sehingga Ayah dan Ibu bisa menjadi sayap yang sempurna untuk membuat anak-anak kita bisa terbang mencapai potensinya.

Parenting bukan hanya untuk Ibu, karena mempunyai anak adalah keputusan bersama

Parenting bukan hanya untuk Ibu, karena orang tua adalah Ayah dan Ibu bukan hanya Ibu saja

Parenting bukan hanya untuk Ibu, karena anak membutuhkan Ibu dan Ayah yang memahami kebutuhan anaknya


Semangat terus belajar menjadi orang tua...

Tuesday, February 16, 2021

TERLAMBAT

 

Banyak alasan untuk setiap keterlambatan yang kita buat, bahkan selalu ada alasan dalam setiap keterlambatan yang terjadi dan semua alasan itu benar.

Tetapi perhatikanlah bagaimana alasan itu akan memperngaruhi "nilai"-mu. Apakah alasan itu akan membuat "nilai"-mu tetap atau akan mengurangi "nilai"-mu?

Jagalah "nilai"-mu, tingkatkan terus "nilai" yang kita miliki.